masa kecil saya terasa indah

tanggal 17 Januari nenek saya meninggal di usia 87 tahun. Secara fisik masih sehat, badannya masih tegak, mengaji masih lancar, nggak ada keluhan penyakit, sholat 5 waktu. Beliau generasi terakhir karena semua kakek, nenek termasuk mbah-mbah (adik-adik dari kakek dan nenek) sudah meninggal semua. Kami memanggilnya Eyang, kependekan dari Mamah Serang (Serang nama kota di Banten). Keluarga mama saya orang Banten asli, kakek saya di masa mudanya jawara di Ciomas.

Saya ikhlas atas kepergiannya karena beliau banyak mengajarkan hal-hal baik yang bermanfaat sampai saat ini. Beliau juga membuat masa kecil saya terasa indah. Waktu saya masih SD, sering ada peminta-minta ke rumah, lalu nenek saya ke dapur membungkus nasi dengan lauk ikan pindang layang (ikan cuwe) ditambah air putih di plastik. Kata Eyang, kalau kita nggak punya uang, kita bisa bantu orang dengan apa aja yang kita bisa.

Saya diperkenalkan pada ayat kursi oleh nenek saya saat kelas 5 SD, kelas 6 SD saya didorong harus hapal ayat Kursi, kelas 2 SMP saya baru bisa hapal total. Surat-surat pendek dan belajar sholat, dari nenek saya. Saya tertarik masak karena Eyang sering bikin penganan. Kalau ada nasi sisa, Eyang bikin Gipang, mirip brondong tapi terbuat dari nasi. Kalau ada roti tawar berlebih, Eyang bikin setup roti, mirip cake tapi dikukus dan terbuat dari roti tawar campur susu cair. Waktu rumah bapak saya masih di Pasar Minggu, Jakarta, halaman rumah berganti-ganti ditanami pohon buah. Kalau sedang musim jambu batu dan jambu air, oleh nenek saya dibuat kolak buah, warnanya bening, kadang diberi tambahan potongan nanas. Kalau sedang musim belimbing wuluh, oleh Eyang diparut, dibuang airnya lalu dicampur dengan pepaya mengkal yang diparut, dan dibuat selai. Dulu Eyang punya rumah makan di tempat wisata Batukuwung - Banten, yang dijual adalah menu bekakak ayam yang dipanggang selama 1 jam. Sejak saya kelas 1 SD, Eyang tinggal dengan orang tua saya karena suaminya menikah lagi.

Satu hal yang bisa saya petik, bahwa banyak anak-anak kecil yang mungkin hidupnya kurang beruntung, tapi kita bisa membuatnya agar punya 'sedikit' pengalaman baik yang mungkin kelak akan diingatnya selalu sehingga menginspirasi agar juga menjadi orang baik dan berlaku baik. Dengan apa? Dengan sedikit perbuatan baik yang kita lakukan, misalnya dengan memberi makanan, uang, atau apapun yang kita bisa. Itu sebabnya saya ingin terus bisa berbagi dengan anak-anak panti asuhan, karena Eyang membuat bagian masa kecil saya terasa indah.

Postingan Populer